Desain Grafis adalah cara yang
efektif untuk mengemas promo iklan dalam
rangka menggaet “Konsumen”.
Membuat desain publikasi tidaklah sulit, dan bahkan sebenarnya sangat
mudah, cuma bermodalkan Corel Draw atau Photoshop,
namun masalahnya adalah bagaimana membuat publikasi cetak itu menjadi effektif,
ini yang susah. Effektif berarti mendapat respon positif bagi yang melihatnya.
Media publikasi iklan banyak
ragam, baik dimedia cetak, visual dan audio, namun disini Saya akan
membicarakan media publikasi menggunakan “Media Cetak”. Umum dalam hal publikasi media cetak ini seperti
poster, bilboard, baliho dan selebaran menggunakan warna
mencolok, tulisan besar-besar, gambar lucu, ada contact
person dan sebagainya. Namun banyak yang
tidak mengetahui cara membuat desain publikasi yang menarik sekaligus bisa
menggaet konsumen. Pembahasan sepele, namun penting untuk seorang desainer
muda.
Terkait hal tersebut dalam
dunia desain ada proses kreatif desain yang
“TERLOMPATI” (INGAT!!.. desain berawal dari briefing, kemudian olah ide kreatif
berupa draft, kemudian baru desain di media komputer terakhir adalah
presentasi). Ketika ada briefing, maka
kita akan disodorkan serangkaian perintah dan akan dijabarkan dalam karya
desain (publikasi poster). Jika keadaannya begini maka kita sebagai desainer
perlu untuk mengingatkan atau memberi saran bahwa briefing adalah apa yang
ingin ditonjolkan. Bukan apa yang ditampilkan, meskipun ada beberapa hal yang
tidak bisa dirubah melalui rekayasa ide.
Banyak yang meremehkan BRIEFING, … jangan biarkan “Ego” Anda muncul dalam forum
tersebut. Hal yang paling tidak boleh
dilupakan seorang desainer adalah istilah “Headline”. Apa itu Headline?... Headline adalah bagian yang paling terlihat oleh
pembaca publikasi. Fungsi headline adalah menarik minat target publikasi untuk
membaca. Ada dua hal yang harus kita
perhatikan waktu menentukan headline sebuah publikasi. Pertama adalah headline harus dibuat semenarik
mungkin dengan cara membuat headline se-provokatif mungkin tetapi tetap
menggambarkan secara keseluruhan hal yang kita tawarkan. Contoh kasus, misalnya
untuk sebuah acara seminar “Mengatasi Virus Komputer
Tanpa Anti Virus”. Headline
SEMINAR VIRUS memang representatif tetapi tidak provokatif. Coba bandingkan dengan headline “BEBASKAN KOMPUTER ANDA DARI VIRUS !!” Mana yang lebih
relevan dan signifikan?
KOMPONEN DASAR
DESAIN :
1. Isinya
Lengkap namun Ringkas
Dalam
sebuah publikasi semua informasi disampaikan dalam “Isi Pesan”. Buatlah publikasi tersebut dengan informasi
lengkap dan sedetail mungkin. Jangan
ragu-ragu untuk menggunakan gambar illustrasi dalam isi sebuah publikasi. Karena sebuah “Gambar mencerminkan sejuta
tulisan”. Cantumkan “contact
person” untuk membantu pembaca kalau ada sesuatu yang kurang jelas dalam
publikasi.
2. Bahasa
disesuaikan dengan Target Konsumen
Sebuah
publikasi yang baik selalu menggunakan bahasa yang familiar dan mudah
dimengerti oleh targetnya. Ingat tingkat
pemahaman konsumen adalah inti publikasi yang erat kaitannya dengan komunikasi visual. Jadi sebelum membuat publikasi sebaiknya
analisi terlebih dahulu siapa saja yang akan menjadi target publikasi kita.
Kalau
targetnya masyarakat umum yang kurang mengerti komputer jangan pernah
menggunakan istilah-istilah komputer yang ngejelimet alias ruwet. Kalau
targetnya orang-orang yang belum tentu mengerti bahasa inggris jangan
sekali-kali pakai bahasa inggris dalam publikasinya. Tapi tentu kalau kita
sudah tahu pasti targetnya adalah orang-orang yang bisa bahasa tertentu. Intinya sebuah desain itu dapat “menyentuh
target”.
3. Illustrasi
Desain
Desain
dalam sebuah publikasi selain sebagai pemanis dapat juga berfungsi untuk
menajamkan maksud publikasi dan menarik mata pembaca untuk melihat dan membaca.
Oleh karena itu desain publikasi harus
sesuai dengan maksud dan tujuan publikasi dibuat. Kalau publikasi dibuat dengan tujuan untuk
menjual suatu produk barang paling tidak ada gambar barang yang akan dijual
tersebut.
Sedangkan
untuk menarik mata pembaca biasanya desain dibuat menggunakan warna-warna yang mencolok dan
terapkan filosofi warna. Pesan terakhir dalam
membuat desain, desain memang penting dalam sebuah publikasi tetapi apabila
desain tersebut terlalu “Berlebihan” justru akan membuat orang lain berpendapat
bahwa publikasi tersebut “Norak” dan akan menjadi tidak effektif.
4. Pemilihan
Huruf harus Tepat
Banyak kasus yang terjadi
dan sering dialami seorang desainer adalah “Pemilihan huruf yang tidak tepat
dan Penulisan yang salah”. Untuk
sebuah publikasi sebaiknya pilih huruf yang mudah dibaca dan simple. Karena
huruf adalah komponen penyusun informasi yang disampaikan dalam publikasi.
Anda
mungkin pernah lihat sebuah publikasi cetak??..., bagus sih, warna yang dipilih
cukup mencolok (orange), desain tidak terlalu norak, isi publikasinya tentang
suatu acara yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemilihan huruf dipelajari dalam tipografi makro yang mengedepankan filosofi,
sasaran konsumen dan penggunaan huruf itu sendiri.
Satu hal
yang jangan pernah kalian lupakan dalam membuat publikasi yaitu jangan terlalu “HIPERBOLIS”.
Buat publikasi itu menjadi penting tapi
kejujuran konten desain dalam mempublikasikan hal tertentu lebih penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar